Welcome....

Cerita Tentang Rasa Insecure


Jadi kemaren gue ngerasa insecure banget, gatau kenapa. Iya memang sejak gue nganggur gue banyak merenung, makanya gue sibukin diri buat undangan digital dan gambar digital gitu.

Jadi ceritanya mengapa gue insecure, karena kemaren gue jalan sama seseorang. Iya dia udah lama banget gue kenal. Kenal sekitar 6 tahun lalu, tapi gue jarang keluar sama dia. Bisa dihitung pakai jari. Btw, gue sering diajak keluar sm orang-orang yang gue kenal sejak awal kuliah maupun organisasi yang gue ikuti.  Tapi gue gak pernah mau. Kayaknya gue nyaman hanya sebatas teman kumpul rame ajaa. 

Btw dia adalah orang kedua yang pernah membonceng gue wkwk. Orang pertama yg ngajak gue keluar itu, orang yang gue suka sejak SMP, tapi baru diajak keluar waktu gue semester 4, wkwk. Itu pertama dan terakhir, dan parahnya cuma beberapa menit. Kurang lebih 30-50 menit wkwk.

Gue suka sama dia udah lama banget, udah banyak banget air mata gue yang keluar karena jatuh cintaaa hhaa. Ceritanya cinta bertepuk sebelah tangan, wkwk. Hingga sampai detik terakhir perasaan gue, dia sama sekali gak pernah jatuh cinta balik ke gue. 

Hhaa kok jadi flashback ya, gue udah janji gak bakal ngomongin itu lagi, karena rasanya bakal campur aduk kalau dibahas. 

Jadi back ke topik pertama ya, mengapa gue insecure. Karena ni orang nyebutin kriterianya ke gue, yang mana gue jauh banget dari kriteria yang disebutin. 

Terus gue mikir, ada gak ya orang dibelaham bumi sana yang mau memperistri gue. Kenapa kriteria orang gadak gue semua, jauh banget. 

Karena jujurly, gue gak terlalu mempersalahkan jodoh gue nanti. Yang paling penting sama gue, dia lebih pintar ketimbakg gue aja. Bukan karena gue sok pintar, hanya saja gue kayaknya butuh seseorang yg bisa gue tanya tentang apapun, setidaknya ada jawaban yang enak didengar terlepas itu salah apa benar. Jadi maksudnya nyambung gitu. Terus tanggung jawab, menerima kekurangan yang apapun di gue dan keluarga gue dan support setiap hal baik yang gue lakuin (mimpi gue).

Gue gak ada kriteria yang special banget gitu, apalagi emak gue. Conform dia bisa kasih gue makan. Gak muluk2 banget.

Jadi ketika orang nyebutin kriteria calon pasangannya, gue jadi melongoooo dan terdiam gitu. Gak salah emang si, setiap orang bebas mau pasang kriteria apapun dan bagaimanapun. Cuma ya gue sedih aja kalau orang nyebutin kriteria calon pasangannya, sekalipun gue gak suka sama dia. 

Kriteria kriteria itu buat gue insecure saat ini.

Udah segitu dulu aja, btw gue tetap minta jodoh yang terbaik buat gue dan saudara2 gue. Aamiin. Bismillah 🙏

Lomba Dewbat *Iseng



Mau cerita kejadian sekitar 2015 lalu, ikutan lomba debat. Btw, sebenarnya ini hanya iseng aja ngajuin diri buat gabung dalam tim membawa nama organisasi yang bernama penelitian *PPIP-  

Ketimbang saat itu tidak ada yang mewakili dan surat pemberitahuannya juga mepet banget dari penyelenggara, akhirnya terbentuklah tim yang sedikit barbar banyak lucunya ini.

Wkwkw, iya barbar banget. Bisa dibilang ketiga pelawak yang mencoba mendebat secara ilmiah. Biasanya kita nulis karya ilmiah ya, saat itu dipaksa berbicara padahal pengen ngelawak. 

Bayangin aja satu tim kita bertiga, entah mimpi apa tim terlarang itu bergabung. Iyess, gue sama Evan bisa dibilang gapernah akur di rapat kepengurusan wkwk. Saat itu kita dipaksa dalam pikiran yang sama. Hahaaaaaa lucu yg keterlaluan.

Bayangin Anggara, junior yang biasanya ngelawak tergabung dalam 2 senior barbar di 2015. Wkwkwk, bayangin apa yang terjadi?

Babak pertama masih amannnn, babak keduaaa u know whattt? 


Iyaaa, kita yang harus di pihak pro. Tetiba mendukung pihak kontraaaa dengan statement yang baik sekaliiiii. Whahahaaa.

Juri, jelas senyummmm. Kitaaa &!^#&$*-#&@?@*#/

#bonus foto yang bahagia di saat menang yg tertundaaa




Ngomong Sendiri Eps 3


 Mau tidur, tapi tiba-tiba penasaran dan timbul pertanyaan dalam hati "Ada gak ya seseorang yg memendam rasa lama tanpa pernah memberi kabar akan perasaannya?" Gimana rasanya ya? Gue jadi penasaran sama perspektif seseorang yg memendam rasa lama tanpa berkabar.

Kamu kah orangnya? Kalau aku, jangan ditanya. Jelas sekali bukan aku. Iya, gue pernah suka sama seseorang sangat lama, lebih dari sewindu. Awalnya si gue pendam, ternyata sesakit itu. Makin dipendam ternyata makin sakit. Gue kirain makin hilang, ternyata malah berkebun di hati gue bernama "perasaan". 

Btw, ini pukul 5 pagi. Gue belum tidur sama sekali, waktu mau tidur malah kepikiran pertanyaan ini jadi ya gue tulis aja sebelum tahun 2022 yang katanya berdua lebih baik.

Back to the topic ya, kalau dari pandangan gue sendiri ya. Kalau gue menjadi kamu, gue akan ungkapin aja perasaan gue. Urusan dia suka apa kagak belakang aja, yang penting dia tau dulu kalau gue suka sm dia. Bersama atau enggak adalah urusan terakhir yang selalu gue bayangin, dulu. Kadang memikirkan hal lalu mengenai asmara gue pedih pedih kocak. 

Dulu gue gak bisa tertawa kalau mengenang kisah gue ini, tapi entah mengapa sekarang bawaannya lucu aja kalau diingat, walau sedikit ada sisa-sisa pedih yg kocak. 

Jadi pesan gue, gue gak mau menyesal di suatu hari. Apalagi gue suka sama dia itu ibarat kalau dia makanan, maka dia adalah lontong favorite gue. Kalau dia es, maka dia adalah es cream chocolate dan segala es rasa chocolate kesukaan gue. Kalau dia warna maka dia adalah warna favorite gue. Dan jika dia lagu maka dia lagu favorite gue. Iya seperti itu, keren sekali bukan dia? 😌 Tapi, itu masalalu perasaan gue. Kalau andai saja perasaan itu bisa diulang dengan orang lain, gue gak akan mengulangnya kembali. Sebut saja gue kapok. Cukup satu aja, gue gak kuat mengulang semuanya. 


Tapi gue senang, terimakasih sudah pernah mampir di hati aku walau aku tidak pernah izin sama sekali untuk jatuh hati.