Melamar Kerja



 Time to curhat, barangkali suatu masa gue akan melupakan cerita ini tapi tulisan gak akan bisa melupakan yang sudah gue tuliskan. Jadi gue udah hampir setahun mengganggur, tentunya udah masukin lamaran sana sini. Bahkan gue udah sering nangis sama hasilnya. Gatau kenapa mencari pekerjaan saat kuliah itu lebih mudah ketimbang saat sudah menjadi sarjana. 


Puncak tangis gue barangkali hari ini, saat adzan magrib. Jadi sehari lalu gue ngirim lamaran ke yang gue rasa gue ada kemungkinan diterima. Tanpa fikir panjang saat melihat lamaran itu, gue auto ngidupin laptop gue, kira-kira saat itu jam 21.30 Wib. Alhamdulillah banget gue waktunya sampai besok, gue berencana mengirim lamaran itu jam 07.00 Wib pagi, karena gak mungkin juga gue ngirim lamaran malam. Gue persiapin semua berkas sesuai syarat yang disebutkan. Sampai-sampai gue ngecek langsung ke websitenta dan download panduannya. Gue hati-hati banget buat lamaran itu. Saat malam itu juga gue merasa ada yang salah sama surat lamaran yang sudah gue kirimkan ke beberapa penyedia loker. Akhirnya gue minta contoh sama teman gue yang tentunya sudah bekerja. Akhirnya gue kirim lamaran itu pagi-pagi sekitar jam 10 pagi. Alhamdulillah begitu batin gue saat gue selesai menyelesaikan misi tersebut. Setelah ngirim itu gue penasaran dong sama hasil yang gue kirim, gue bertanya tanya apa gue lolos administrasi dan hal lainnya. Bahkan gue udah mikir panjang sekali (panjang kali lebar) mungkin karena gue terlalu berharap sama hasilnya. Tapi memang gue udah bilang juga ke diri gue, apapun hasilnya "yang namanya rezeky itu tidak akan kemana". Mungkin selama ini gue cuma sibuk sama kalimat yang nenangin hati gue sendiri, sampai gue lupa sama kalimat " kalau tidak rezeky selalu juga ada caranya".



Tiba-tiba saat menunggu shalat magrib gue ngecek email gue, gue bukan menangisi pengumuman hasilnya yang gak sesuai sama ekspektasi gue. Ya, ternyata gue lebih dulu mendapatkannya jawabannya sebelum pengumuman peserta yang lolos seleksi administrasi. Iyaaaa gue dapat email dari emal sendiri bahwa ternyata pesan yang gue kirim tanggal 04 februari, pagi. Tidak terkirim sama sekali. Ada masalah dalam pengirimannya kata email, gue dapat pesan itu sekitar pukul 13.00 WIB (mail delivery subsystem-pengiriman tidak tuntas) 


Akhirnya gue nangis terisak-isak, saat shalat gue masih bengong-bengong aja belum nangis. Akhirnyabgue coba ngaji, disaat itu gue nangis sejadi-jadinya. Bahwa selama ini gue mungkin lupa sama "kalau gak rezeky, gue terlalu khatam sama kalimat kalau sudah rezeky selalu saja ada jalannya.


Nah begitulah ceritanya. Gue cuma mau mengingatnya suatu saat nanti. Gimanapun gue masih selalu percaya puncak itu nyata dan mengagumkan. Btw gur nangisnya gak lama, barangkali ada yang lebih baik dari gue, atau Allah gak mau gue mengetahui hasil bahwasanya gue gak lolos seleksi administrasi, juga ada hal yang lebih baik menunggu gue, juga barangkali ada yang lebih membutuhkan pekerjaan itu ketimbang gue, yang kalau data gue masuk ke panitia rekruitment, orang itu jadi tidak masuk. Hhiii, memikirkan hal yang positif membuat kita menerima hal yang terjadi sekalipun kita sudah menangis. Menangis itu bukan kelemahan, namun kekuatan baru 😊

1 komentar:

  1. Btw ini gue tulis beberapa saat selesai menangis karena dapat email dari email sendiri 😁

    BalasHapus

Hello there! I am Halima. I have some hobbies; blog writing, reading, puisi creator on youtube, editing photo and video. Hope you enjoy in my own Sunrise & Sunset.